SariAgri? - Obesitas dapat menurunkan sistem imunitas tubuh. Bahkan kekebalan seseorang berbadan tambun juga lemah dalam melawan infeksi termasuk Covid-19 dan menyebabkan kerentanan terhadap virus tersebut.Hal itu disampaikan pakar kesehatan dan gizi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Noer Saudah. Menurutnya di era pandemi seperti ini perlu adanya pengoptimalan kondisi metabolisme untuk mencegah kematian akibat Covid-19. Utamanya bagi seseorang yang mengalami obesitas. Berat badan yang berlebih menyebabkan penumpukan sel-sel lemak di dalam tubuh. Sel-sel lemak yang menumpuk meningkatkan inflamasi atau peradangan sehingga membuat penyakit lebih mudah masuk.Kemudian, orang dengan sindrom metabolik seperti obesitas, akan terjadi resistensi insulin, gangguan toleransi glukosa, dan berakhir pada diabetes.“Dari sudut pandang metabolik, obesitas dapat menyebabkan resistensi insulin dan penurunan fungsi sel beta pankreas. http://cqms.skku.edu/b/lecture/252218 Kedua hal tersebut akan membatasi respons metabolik saat tubuh mengalami tantangan imunitas,” kata Noer Saudah kepada Sariagri, sehari lalu.Baca Juga: Kedai Bubur Ini Gratiskan Sarapan dan Makan Malam untuk Warga yang Isolasi Dedi Mulyadi Klaim Obat Herbal Ini Sembuhkan Covid-19Noer mengatakan Covid-19 secara langsung dapat mengganggu fungsi sel beta pankreas melalui interaksinya dengan angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2). Selain itu, jaringan adiposa berlebihan menyediakan reservoir reseptor ACE2 yang menjadi entry dari virus SARS-CoV-2.Dari sudut pandang respons imun, lanjutnya terdapat hubungan jelas antara obesitas dengan Covid-19, karena jaringan adiposa pada pasien obesitas bersifat proinflamasi.“Obesitas menyebabkan kelebihan nutrisi bagi tubuh sehingga menyebabkan adiposit melepaskan lebih banyak sitokin proinflamasi yang berakibat pada peradangan kronis bagi individu yang mengalami obesitas, “ ucap dia. https://appealwash27.bravejournal.net/post/2021/11/20/Viral-Mi-Instan-Rp54-Ribu-Camat-Cisarua-Minta-Ini-ke-Pemilik-Warung_#pings Lebih jauh, Noer menerangkan sejauh ini sudah ada hubungan yang jelas antara obesitas dengan status inflamasi basal. Hal ini ditandai oleh kadar sirkulasi interleukin-6 dan C-reactive protein yang lebih tinggi.Jaringan adiposa pada pasien obesitas bersifat proinflamasi.Selain itu, ditemukan pula adanya disregulasi ekspresi leukosit jaringan maupun makrofag inflamasi (termasuk innate lymphoid) yang menggantikan tissue regulatory (M2) phenotypic cells.“Obesitas adalah masalah dalam sistem metabolik, sehingga masalah metabolik harus diselesaikan dengan perubahan metabolik. Untuk mengoptimalkan kondisi metabolik, tentunya diperlukan usaha penurunan berat badan dengan aktivitas fisik yang teratur berdurasi sedang, sehingga dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar insulin,” ucap dia.Ke depan yang harus dilakukan adalah promosi kesehatan masyarakat tentang penurunan berat badan pada orang gemuk sebagai tindakan pencegahan untuk mengurangi kematian akibat Covid-19.“Aktivitas fisik teratur dengan intensitas dan durasi sedang, dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar insulin yang bersirkulasi. Latihan ini dilakukan untuk mengoptimalkan kondisi metabolisme,” pungkasnya.Video terkait:


トップ   編集 編集(GUI) 凍結 差分 バックアップ 添付 複製 名前変更 リロード   新規 一覧 単語検索 最終更新   ヘルプ   最終更新のRSS
Last-modified: 2021-11-20 (土) 22:22:21 (897d)