Evaluasi mesin, blockchain, augmented reality, Internet of Things. Rangkaian technologi muda mengganti petak besar ekonomi. Usaha nyaris di tiap-tiap divisi usaha buat menyadari ? serta memperhitungkan ? terapannya.Begitupun Kate Kellogg, seorang profesor study kerja dan organisasi di MIT Sloan. Dalam analisis baru, Kellogg dan relasi penulisnya mendapatkan kalau pengenalan technologi anyar dalam tempat kerja sering membuat gesekan di antara masyarakat asli digital junior dan teman kerja mereka yang lebih senior, mengacau hierarki kapabilitas fundamental. Untuk kurangi dampaknya, mereka menganjurkan perhatian yang teliti kepada bagaimana tehnologi ini dikenalkan dan, utamanya, bagaimana kursus terjadi."Saya tertarik dengan bagaimana tehnologi baru mengubah masa datang tugas serta buruh," kata Kellogg. "Saya mulai lebih focus pada teknik organisasi yang mengenalkan technologi anyar mempertingkat keahlian tenaga kerja mereka buat menggunakan secara efisien."Dengan kawan Jenna Myers dari MIT Sloan, Lindsay Gainer dari Mass General Brigham Integrated Care, dan Sara Singer dari Stanford University, Kellogg menggunakan nyaris 2 tahun mengawasi tugas setiap hari banyak pegawai di lima klinik tidak serupa (diatur oleh satu perusahaan). Seperti banyak tugas, perawatan kesehatan medis tergantung pada bentuk training "magang-master" di mana pekerja yang lebih memiliki pengalaman memberinya training di dalam tempat kerja pada pegawai anyar.Akan tetapi apa yang berlangsung waktu tehnologi atau proses yang dengan radikal tidak sama dari etika dikenalkan? Apa yang berlangsung sewaktu aturan standard diurungkan, serta seluruh orang, lepas dari waktu posisi atau perjalanan hidupnya, perlu diajari sesetel keahlian baru?"Sebagai orang pimpinan, cenderung langsungnya yakni menunjuk beberapa orang untuk jadi pelatih yang terlihat paling dapat menyadari metode kerja anyar," kata Kellogg. "Sering, ini merupakan beberapa orang yang ada dalam tingkat bawah organisasi, beberapa orang yang tumbuh dengan gunakan technologi digital dan tidak terlilit melalui langkah tradisionil dalam lakukan suatu hal.sebuah hal. "Ini yang disaksikan Kellogg waktu management klinik mengenalkan struktur rekam klinik electronic baru. Pekerja muda yang asli secara digital diundang ke kantor pusat perusahaan untuk belajar memanfaatkan tehnologi baru; pekerja yang serupa lantas balik ke klinik sebagai pelatih seangkatan yang dipilih. Serta saat tersebut perkara tampak.Hasilnya, yang diberitakan di Organization Science, mendatangkan dikotomi. Di tiga dari 5 klinik, mempromokan semakin banyak pegawai junior menjadi pelatih seumuran memunculkan reaksi negatif. Ini memajukan sayatan bersaing di antara teman kerja. Terutamanya antara pegawai yang lebih senior, yang lihat status mereka di pandang sebelah mata, kursus membikin penampikan, bukanlah pendapatan, proses baru.Dua klinik yang lain memperlihatkan tanggapan yang lain: kursus berjalan nyaman secara interpersonal serta proses baru diterima serta dalam waktu cepat ditebarkan. Ketidakcocokan yang paling mencolok? Di dua lokasi yang sukses, peranan pelatih tak tetap; kebalikannya, pegawai dirotasi masuk serta keluar tugas. Proses ini, terlihat, berikan tingkat penghormatan kepada susunan kekuasaan yang ada dan tawarkan semuanya pekerja peluang buat isi peranan jadi pelatih sembari pun membawa langkah anyar dalam lakukan suatu hal.sebuah hal.Untuk Kellogg, terapannya sangatlah luas. Pada waktu technologi siap untuk mengacaukan tugas tradisionil banyak beberapa perusahaan, eksekutif kemungkinan cari pekerja asli digital untuk latih seseorang dengan technologi anyar ini. Tetapi, sementara trik ini barangkali terlihat sangat efektif dari sudut pandang evaluasi, hal demikian bisa membuat bertambah banyak pekerja senior terasa di pandang sebelah mata, dan bisa membatasi evaluasi antara klub. Manager, tuturnya, mesti sadari kemelut di antara tehnologi anyar serta hierarki yang ada.Artikel Berkaitan "Dinamika yang serupa yang kita saksikan pada petugas kesehatan condong berlaku untuk semuanya model jabatan," tukasnya. "Dalam advertising digital, misalkan, beberapa orang junior sering kali punya bisa lebih banyak pengetahuan tehnis terkait teknik memasangkan iklan ketimbang eksekutif mereka. Di firma hukum, Anda lihat pekerja baru yang lebih bisa memanfaatkan AI buat menuntaskan tugas hukum ketimbang partner."<img width="398" src="https://tekno.ragamkabar.com/wp-content/uploads/2021/08/home4-5.jpg">Satu diantara teknik untuk menyelesaikan rintangan ini, sama hal yang direkomendasikan oleh makalah ini, yakni dengan membuat program training sekedudukan yang merotasi pegawai senior dan junior lewat andil pelatih. Walau bukan metoda yang sangat efektif untuk mengemukakan pengetahuan, pilihan tempatkan pemula yang bertanggung-jawab yakni resep peluang untuk ketidakberhasilannya. Pendekatan yang lain janjikan ialah menandai serta memformalkan area di mana pimpinan senior lebih pakar serta di mana mereka masih mainkan peranan sebagai tentor.Lepas dari pendekatannya, technologi kekinian memaksakan eksekutif untuk hadapi rintangan ini dengan frekwensi yang bertambah bertambah."Dalam perkara kami, tidak bisa manager bisa tempatkan hierarki evaluasi baru di tempatnya. Mereka butuh pekerja buat melawan proses lama serta belajar melaksanakan type tugas anyar," kata Kellogg. Ini biasa kejadian, "Namun sampai sewaktu eksekutif mengganti skema ini, mereka perlu mendapatkan teknik untuk anggota yang lebih mempunyai pengalaman buat tinggalkan hierarki lama serta naik ke hierarki anyar." https://teknotbr.com/


トップ   編集 編集(GUI) 凍結 差分 バックアップ 添付 複製 名前変更 リロード   新規 一覧 単語検索 最終更新   ヘルプ   最終更新のRSS
Last-modified: 2021-11-16 (火) 13:56:40 (902d)